Grateful
Liburan merupakan momen yang sangat menyenangkan untuk sejenak mengistirahatkan diri setelah melakukan aktivitas di hari kerja. Banyak kegiatan yang dapat kita lakukan pada saat liburan, seperti rekreasi bersama keluarga, bermain bersama teman, atau mungkin bersantai dirumah dengan bermain game dan menonton televisi. Namun, jika kita tidak pandai memanfaatkan waktu luang yang diberikan ketika liburan, maka masa liburan pasti akan terasa sangat membosankan. Itulah yang saya alami. Sekolah memberikan waktu libur bagi siswa selama 2 minggu dalam rangka ujian sekolah dan USBN yang dilaksanakan oleh kelas XII. Awalnya, saya sangat senang mendengar kabar tersebut. Akan tetapi, setelah lewat beberapa hari melewati masa libur saya merasa sangat bosan karena aktivitas hanya diisi dengan rutinitas yang sama yaitu menonton televisi, mengerjakan PR, dan bermain. Mungkin hanya beberapa waktu saja saya bermain dengan teman-teman. Entah mengapa, rasa bosan itu terus hadir ditambah dengan keiri hatian saya melihat teman teman yang meng-upload foto di instagram mempertlihatkan liburan/rekreasi keluar kota dan segala aktivitas menyenangkan di waktu liburan mereka, membuat saya semakin tidak merasa bersyukur atas waktu liburan yang telah diberikan. Bisa dibilang, saya termasuk orang yang jarang sekali bersyukur atas segala nikmat yang diperoleh dari-Nya. Tidak hanya dalam kasus ini tapi juga dalam kasus lain, saya sering merasakan hal yang sama.
Bored person |
Sampai
akhirnya hari selasa sore kemarin, ketika saya sedang mengendarai motor,
tiba-tiba ada kotoran yang masuk ke dalam kelopak mata. Segala usaha saya
lakukan untuk mengeluarkan partikel kotoran tersebut dari mata mulai dari
mengucek sampai menggerakan kelopak mata dari atas kebawah. Akan tetapi, mata
saya malah menjadi semakin merah dan terasa sakit jika digerakan. Sore itu
benar benar tidak ada satu detik pun tanpa rasa sakit. Memang tidak terlalu
sakit, tetapi tetap saja saya merasa sangat risih/tidak nyaman dengan benda
asing yang ada di mata. Sampai malam harinya, saya meminta ibu untuk ditetesi
matanya. Setelah ditetes, tetap masih saja partikel tersebut bertahan di
kelopak mata saya. Dalam hati saya terus berdo’a agar kotoran tersebut dapat hilang.
Sesekali saya mengeluh kesakitan ketika menggerakan mata. Dari situ, saya
menjadi berpikir dan sadar, betapa nikmatnya orang orang yang diberi kesehatan
mata untuk melihat, akan tetapi jarang diantara kita yang bersyukur. Akhirnya
pada malam hari, saya memutuskan untuk tidur dan memasrahkan semuanya kepada
Allah. Sampai tengah malam, saya terbangun dan ternyata setelah sedikit menggerakan
mata tidak ada partikel yang mengganjal serta tidak lagi terasa sakit.
Alhamdulillah.... saya merasa sangat bersyukur sekali, akhirnya mata saya sudah
terbebas dari kotoran yang masuk.
Dari situ saya belajar, bahwa masih
banyak nikmat-nkmat Allah yang harus disyukuri dengan tidak memandang besar ataupun
kecilnya. Janganlah kita senantiasa melihat nikmat orang lain yang mungkin
lebih banyak dari kita. Kita harus bangga dan bersyukur terhadap apa yang telah
diberikan oleh-Nya dan percaya bahwa segala sesuatu akan terasa indah pada
waktunya. Dan yang kedua, syukurilah waktu luang yang diberikan dengan mencoba
hal-hal sederhana dirumah untuk mengisinya, seperti menyalurkan hobi dan
sebagainya. Saya sendiri pun juga masih belajar menjadi orang yang lebih
bersyukur.